KESENIAN
TRADISIONAL TARI PENDET BALI

OLEH
:
Nama :I KADEK SUKARYA
Kelas :XII IPB4
No.
Absen :18
SMA
PARIWISATA PGRI DAWAN-KLUNGKUNG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
I.a Latar Belakang
Bali sebagai daerah tujuan utama wisata di
Indonesia tidak hanya menyediakan keindahan alam saja namun juga keindahan
budaya seperti tari-tarian. Seiring perkembangan zaman, seni budaya tari
perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Masuknya budaya-budaya baru ke era
globalisasi ini membuat seni tari menjadi sesuatu yang kurang diminati.
Untuk melestarikan kembali kebudayaan tari di
Indonesia, kita perlu mempelajari kembali jenis-jenis tari. Salah satunya yang
akan kita bahas di makalah ini yaitu Tari Pendet. Asal-usul tari Pendet berasal dari daerah Bali yang diciptakan oleh
seniman-seniman Bali.
Tari
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian
upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan
intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, baik itu pria maupun wanita,
dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan
jarang dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para
wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan
contoh yang baik.
Tari
Pendet merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan.
Jadi agar seni tari Pendet tetap lestari, kita harus mengetahui semua hal
tentang seni tari Pendet itu sendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita
pengetahuan yang lebih luas tentang Tari pendet, sehingga kita mampu
melestarikan warisan budaya ini.
I.b
Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini kita penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan
Seni Tari Pendet yaitu :
a)
Bagaimana
sejarah Tari Pendet?
b)
Apa
fungsi Tari Pendet?
c)
Apa
saja unsur gerak dasar Tari Pendet serta busana dasar penari pendet?
I.c
Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a)
Memberikan
pengetahuan kepada generasi penurus tentang Tari pendet
b)
Agar
warisan budaya terutama tari-tarian tetap lestari
c)
Memberi
pengetahuan tentang fungsi tari Pendet dan
d)
Memberi
pengetahuan tentang sejarah Tari Pendet.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.a
Sejarah Tari Pendet
Tari
Pendet termasuk tarian yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau
bali. Dari berbagai sumber yang ditemukan
tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet.
Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di Bali.
Ada dua seniman
kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng
yang menciptakan tarian ini. Mereka berdua yang mengubah tarian ritual ini
menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di
berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Tarian
ini merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok remaja putri, masing-masing
membawa mangkuk perak (bokor) yang penuh berisi bunga. Pada akhir tarian para
penari menaburkan bunga ke arah penonton sebagai ucapan selamat datang. Tarian
ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau memulai suatu
pertunjukkan.
Pencipta atau
koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi, merupakan
penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah
tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi
penerusnya. Semasa hidupnya Dia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk
tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.
II.b
Fungsi Tari Pendet
Pada awalnya tari
Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, yang
menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam marcapada, merupakan
pernyataan persembahan dalam bentuk tarian upacara. Lambat laun, seiring
perkembangan zaman, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tari
“Ucapan Selamat Datang”, dilakukan sambil menaburkan bunga di hadapan para tamu
yang datang, seperti Aloha di Hawaii. Kendati demikian bukan berarti tari
Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet tetap mengandung anasir
sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.
Pendet merupakan
pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti
halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet
dapat ditarikan oleh semua orang, baik itu pria maupun wanita, dewasa maupun
gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang
dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita
yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh
yang baik.
Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau
berpasangan, ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura. Biasanya penari
menghadap ke arah suci (pelinggih) mengenakan pakaian upacara dan masing-masing
penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya. Selain
tari Pendet, di Bali ada beberapa jenis tari-tarian yang dibawakan para gadis
atau perempuan dewasa untuk kelengkapan pelaksanaan kegiatan ritual atau
upacara keagamaan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali
mengubah Pendet menjadi ‘ucapan selamat datang’. Taburan bunga disebarkan di
hadapan para tamu sebagai ungkapan selamat
datang.
Sebagaimana Pendet,
tarian ini sifatnya feminin, karena menuntut gerakan-gerakan yang lemah gemulai
seperti tarian Sanghyang Dedari, tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian-tarian
Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali,
sedang pementasan di luar pura disebut Balih-balihan.
Jadi
tari pendet mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai tari Wali yang biasanya di
pentaskan di Pura-pura pada saat ada upacara, yang fungsi yang kedua yaitu
sebagai tari balih-balihan yang biasa dipentaskan sebagai penyambutan para
tamu.
II.c Gerak Dasar dan Tata Busana Tari Pendet
Seperti
yang dijelaskan pada bagian atas, seorang penari Pendet tidak perlu melakukan
latihan yang intensip. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya
mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang
mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Adapun gerakan dasar
Tari Pendet yaitu :
a) Ngumbang luk
penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.
b) Duduk
bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.
c) Leher ngilek
ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-turut).
d) Ngagem kanan
disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.
e) Ngenjet
gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.
f) Ngotag
pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
g) Ngelung
rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik kanan dan kiri.
h) Ngumbang
ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.
i)
Nyeregseg ngider berputar ke kanan
dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.
j)
Ngelung kiri kanan beserta nyeledet
kiri kanan lalu beranjak 2 terus berjalan.
k) Ngentrag
berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan ngumbang luk
penyalin.
l)
Metanjek ngandang berputar ke kiri
dan ditutup dengan gerakan nyakup bawa.
Jika dibagi menurut gerakan dasarnya, dibagi menjadi beberapa macam yakni :
- Ngumbang luk penyalin.
- Leher ngilek.
- Nyeledet.
- Agem kanan.
- Luk nerusut.
- Agem kiri.
- Ngumbang ombak.
Selain gerak diatas
salah satu unsur yang penting adalah tata busana, dalam pementasan tari Pendet
memerlukan beberapa macam perlengkapan busana dan juga properti. Adapun
macam-macam perlengkapan busana dan properti tari Pendet adalah :
• Sabuk
prada.
• Anteng.
• Kain
songket.
• Bokor.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
III.a
Kesimpulan
Tari Pendet pada
awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan dipura, tempat ibadat
umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski
tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk
modern tari ini adalah I Wayan Rindi (1967).
Sejarah tari pendet
sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk yang tertua
diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang saya
temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian
pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di
bali.
Adalah dua seniman
kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng
yang menciptakan tarian ini. Merekalah yang mengubah tarian ritual ini menjadi
tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai
tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
Tari Pendet pada
awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat
ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan
atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi.
Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet
sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet
juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat
datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
III.b
Saran
Dengan telah dibuatnya
makalah kesenian yang berjudul Kesenian Tradisional tari Pendet Bali, semoga
dapat bermanfaat bagi kami khususnya selaku penyusun dan para pembaca umumnya.
Dapat menanamkan rasa cinta terhadap kesenian tradisional Bangsa Indonesia,
mempererat tali persatuan dan kesatuan.
Disamping itu dengan adanya
makalah ini semoga para pembaca dapat mengembangkan sekaligus melestarikan
kesenian tradisional dan tentunya dapat menyusun makalah yang lebih baik dari
makalah yang kami buat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar