BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Perkembangan dan
Pertumbuhan
Manusia
hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah – ubah. Mulai dari
pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi
lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara
berinteraksi secara terus – menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih
menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai
menjadi lebih seimbang.
Seiring
berjalannya waktu, bayi tersebut terus mengalami perubahan. Perilaku dan
keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan hal
– hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk, merangkak, berdiri dan
akhirnya bisa berjalan dan berlari. Namun, perubahan yang dialami oleh setiap
individu tidak selamanya dikatakan sebagai perkembangan.
Perubahan
dalam arti perkembangan mempunyai maksud dan arti yang berbeda – beda, antara
lain :
1. Perubahan yang berakar pada unsur biologis.
Perubahan ini bukan merupakan perkembangan, melainkan diartikan sebagai hasil
dari usaha seseorang dalam mencapai keinginannya. Misal, seseorang yang
terbiasa bernyanyi dan mengolah vokal akan lebih mahir dibandingkan orang yang
tidak terbiasa mengolah vokalnya. Namun, pengalaman belajar yang diperoleh
seseorang juga bisa mempengaruhi proses perkembangan. Perkembangan meliputi
perubahan struktur maupun fungsi ( fisik maupun psikis ). Perubahan struktur
umumnya merujuk kepada perubahan fisik atau wujud jasadnya, baik ukuran maupun
bentuknya. Perubahan fungsi mengacu kepada perubahan psikis atau mental serta
aktivitas yang ditimbulkan akibat dari perubahan fisik tersebut.
2. Perubahan bersifat terpola, teratur,
terorganisasi dan dapat diprediksi atau dapat diperkirakan, bahkan juga dapat
diketahui. Misal, pada usia sekitar 11 – 12 bulan anak sudah bisa berjalan.
(Bjorklund & Bjorkund, 1992; Santrock & Yussen, 1992 ).
3. Perkembangan bersifat unik. Santrock
& Yussen ( 1992:7 ) menyatakan “ Each of us develops in certain ways like
all other individuals, like some other individuals, and like no other
individuals ”. Yang artinya, masing – masing kita berkembang dalam cara – cara
tertentu, seperti semua individu yang lain, seperti beberapa individu yang
lain, dan seperti tidak ada individu yang lain. Selain kesamaan – kesamaan umum
dalam pola – pola perkembangan yang dialami oleh setiap individu, variasi
individual dalam perkembangan anak juga bisa terjadi karena suatu proses
perubahan yang kompleks, dan melibatkan unsur – unsur yang saling terpengaruh
satu sama lain. (Bjorklund & Bjorkund, 1992; Santrock & Yussen, 1992 ).
3. Perubahan terjadi secara bertahap dalam
suatu proses yang berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang relatif lama.
4. Perubahan berlangsung sepanjang hayat.
Perubahan ini juga tidak hanya meliputi proses pertumbuhan, pematangan dan
penyempurnaan. Tetapi juga meliputi proses penurunan dan perusakan.
Beberapa
penjelasan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan merupakan
perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat
dan terjadi secara teratur dan terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan
perubahan yang terbatas pada pola fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan
tidak hanya mencakup evolusi, tetapi juga mencakup involusi atau penurunan dan
perusakan ke arah kematian. Sedangkan pertumbuhan terbatas pada perubahan yang
bersifat evolusi atau perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju.
Denga demikian dapat kita simpulkan
bahwa perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan
berlangsung sepanjang hayat, perubahan – perubahannya tidak hanya bersifat
evolusi, tetapi juga bersifat involusi ( penurunan dan perusakan menuju
kematian ) sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan individu yang terbatas
pada perubahan fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu, perubahan –
perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).
II.2 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Anak
Manusia yang merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk – makhluk lainnya, dimana Manusia memiliki potensi
untuk berkembang dan meningkatkan kehidupannya baik secara fisik maupun psikis.
Dari proses perkembangan yang terjadi terhadap peserta didik, tentu tidak luput
dari faktor-faktor yang menyebabakan perkembangan tersebut. Ada dua faktor
pokok yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan individu, yaitu :
a) Faktor
hereditas yang bersifat alamiah dan diwariskan oleh orang tua. Pada faktor
hereditas terdapat gen yang merupakan sifat bawaan yang nantinya akan
ditularkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Pertama gen – gen
dominant-resesif, yakni apabila gen dari suatu pasangan bersifat dominant dan
yang satu bersifat resesif, maka yang dominant itulah yang nantinya akan
tertanam dalam diri individu tersebut. Kedua pewarisan poligenik. Sebenarnya,
dalam satu sel terdapat banyak gen yang akhirnya menghasilkan karakteristik
yang berbeda – beda. Karena beberapa karakteristik psikologi merupakan hasil
dari pasangan – pasangan tunggal, sedangkan kebanyakan ditentukan oleh
interaksi dari banyak gen yang berbeda.
b) Faktor
lingkungan sebagai kondisi atau pengalaman – pengalaman interaksional yang
memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan. Misal, di dalam keluarga,
setiap anak mempunyai karakter dan pengalaman yang berbeda – beda. Tergantung
dari perlakuan orang tua kepada setiap anak – anaknya, dan pergaulan dari
masing – masing anak, pergaulan yang dimagsud disini adalah pergaulan
lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menandakan
bahwa faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik.
Selain
kedua faktor diatas perkembangan anak juga digai lagi menjadi lima faktor,
adapun faktor-faktor tersebut yaitu :
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan sosial.
a.
Keluarga, Sebagai lingkungan pertama yang ditemui oleh anak sangat berpengaruh
dalam perkembangan sosialnya
b.
Kematangan, Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan .menerima pendapat orang lain
memerlukan kematangan intelektual dan emosional
c.
Status sosial ekonomi, Masyarakat sering memandang anak bukan sebagai anak yang
independent akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. Oleh karena itu secara tidak langsung dalam pergaulan anak,
masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku dalam
keluarganya dan sering pula anak akan senantiasa menjaga status sosial dan
ekonomi keluarganya., sehingga akan muncul kelompok elit yang eksklusif.
d.
Pendidikan, Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah untuk
lebih mengenal norma-norma kehidupan yang lebih luas dan benar.
e.
Kapasitas mental, emosi dan inteligensi. Kemampuan berpikir, kemampuan
mengendalikan emosi dan berbahasa yang baik sangat menentukan keberhasilan
dalam bersosialisasi.
II.3 Dampak Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
tenologi yang sangat pesat di Indonesia membawa barbagai pengaruh atau dampak
terhadap peserta didik. Pengeruh tersebut membawa suatu perubahan yang sangat
besar terhadap perkembangan peserta didik baik itu pengaruh sikap,mental dan
daya pikir anak. Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan olem perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu
dampak positif dan dampak negatif. Adapun penjelasan dari kedua dampak tersebut
yaitu :
1.
Dampak
Positif
Dampak positif merupakan dampak yang
sangat berguna untuk perkembangan peserta didik, karena akan menambah wawasan
berpikir peserta didik yang mengarah kearah yang lebih baik. Adapun beberapa
dampak positif yang di timbulkan dari perkembangan peserta didik yaitu :
a) Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b) Memudahkan
peserta didik dalam memperoleh imformasi tentang dunia luas.
c) Memperlancar
komunikasi dengan semua orang.
d) Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
e) Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka karena dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi.
2.
Dampak
Negatif
Pada
satu sisi, perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian
mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban
umat manusia. Tidak diragukan lagi kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun
disisi lain, pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif.
Semakin kuatnya gejala tergerusnya
nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu dampak yang dibawa
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran
tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan
kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk
teomorfis. Tak hanya itu ilmu pengetahuan dan teknologi juga bisa mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap
perkembangan peserta didik.Adapu dampak yang disebabkan oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yaitu :
a) Kecenderungan
peserta didik terhadap media elektronik, sehingga tidak suka membaca buku.
b) Peserta
didik menjadi konsumtif,yaitu sikaf yang hanya bisa menggunakan saja,tapi tidak
bisa membuat.
c) Kejahatan-kejahatan
dalam dunia maya.
d) Pola
pikir peserta didik menjadi tidak bermoral kerena situs-situs yang salah dalam
internet, seperti situs porno.
e) Sikap
agresif yang berlebihan yang disebabkan terlalu sering memainkan game atau
permainan ekstrim dan agresif.
II. 4 Konstribusi Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Terahadap Pendidikan
Satu diantara kebijakan pendidikan
selain pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan adalah meningkatkan kualitas
dan relevansi guna meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan).
Masalah rendahnya kualitas pendidikan masih dirasakan sebagai permasalahan yang
serius mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah belajar siswa yang pada
umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan
peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau
terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung, sulit memahami pelajaran
yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk
belajar.Selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi
faktor rendahnya mutu pendidikan..
Berdasarkan
hal tersebut diatas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan pada
perluasan inovasi pembelajaran baik pada pedidikan fromal maupun non-formal
dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan
sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik.
Selain itu perlu memberikan bekal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
pada guru agar mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan
multimedia secara baik, karena media pendidikan yang merupakan aspek nyata dari
toknologi pendidikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera.
3. Mengatasi sikap pasif peserta didik,
karena media pendidikan dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan
kenyataan, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
4. Memberikan perangsang yang sama
5. Mempersamakan pengalaman
6. Menimbulkan persepsi yang sama.
Dengan
menggunakan pendekatan teknologi pendidikan, nampaknya upaya peningkatan mutu
pendidikan dapat terwujud, Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah
suatu strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan,
menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap
individu, dengan memanfaatkan berbagai macam recources (manusia, prosedur, ide,
alat dan organisasi).
Dalam
teknologi pendidikan terdapat tiga prinsip dasar sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya, yakni berorientasi pada siswa, pemanfaatan
sumber belajar, dan pendekatan sistem. Prinsip berorientasi pada siswa beratri
bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik
dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari siswa. Prinsip
pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat
memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkannya. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan menggunakan pendekatan
sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-llangkah prosedural
meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan,
pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, dan evaluasi
pembelajaran.
Dengan
seperti ini, proses pembelajaran siswa lebih terarah, efektif dan efisien,
karena dirancang atau didesain melalui
tahap tertentu mulai dari analisis sampai evaluasi. Selain lebih terarah juga
lebih inovatif, pleksibel dan beragam, karena tidak hanya menggunakan satu
sumber belajar saja (guru) tetapi dari
berbagai sumber belajar yang ada dan berbagai macam media pendidikn sehingga
kapanpun dimanapun dan kepada siapapun siswa dapat belajar, memperoleh
informasi dan keterampilan yang dibutuhkannya.
Adapun beberapa kontribusi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap pendidikan ataupun peserta didik yaitu :
(1)
memperbaiki posisi kopetitip;
(2)
meningkatkan kualitas pendidikan;
(3)
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
(4)
meningkatkan kepuasan siswa;
(5)
meningkatkan pendapatan;
(6)
memperluas basis siswa;
(7)meningkatkan kualitas pelayanan, dan
(8)mengurangi
biaya operasional.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai makna yang berbeda, pengertian pertumbuhan yang dimagsud adalah
dimana perubahan yang hanya melingkupi pisik saja,sedangkan perkembangan
mencakup antar perubahan pisik dan pisikisnya. Dalam proses perkembangan
peserta didik lingkungan baik itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memberikan pengaruh yang yang besar terhadap perkembangan peserta didik terutama
perubahan pada pola pikir dan pola hidup peserta didik. Pengaruh tersebut
dubedakan menjadi dua ,yaitu pengaruh positif yang mengarah kearah yang lebih
baik dan yang kedua pengaruh negative yang cenderung merugikan peserta didik
itu sendiri dan terhadap lingkungannya.
Perkembangan ilmu pengetahun dan
teknologi juga mengambil peran yang penting dalam dunia pendidikan, terutama di
bidang peningkatan kualitas dan mutu lembaga pendidikan itu sendiri, sehingga
mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk peserta didik.
III.2 Saran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat memberikan berbagai pengaruh terhadap perkembangan peserta
didik, baik itu yang berdampak negative dan yang berdampak positif. Sebagai
calon pendidik kita harus mampu memahami perkembangan-perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kita mampu meberikan susuatu yang terbaik untuk
peserta didik, baik itu pengarahaan, nasehat, dan pendidikan kepada peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Danin, Sudrawan.2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:Alfabeta
Hartinah, Siti.2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung;refika Aditama
J, Elllys.2009. Kiat Meningkatkan Potensi Belajar Anak.Bandung: Pustaka Hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar