Selasa, 03 April 2012

Pengaruh IPTEK terhadap anak dan pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan
Manusia hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah – ubah. Mulai dari pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara berinteraksi secara terus – menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai menjadi lebih seimbang.
Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi tersebut mulai bisa melakukan hal – hal tertentu, seperti membalikan badan, duduk, merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan berlari. Namun, perubahan yang dialami oleh setiap individu tidak selamanya dikatakan sebagai perkembangan.
Perubahan dalam arti perkembangan mempunyai maksud dan arti yang berbeda – beda, antara lain :
1.         Perubahan yang berakar pada unsur biologis. Perubahan ini bukan merupakan perkembangan, melainkan diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang dalam mencapai keinginannya. Misal, seseorang yang terbiasa bernyanyi dan mengolah vokal akan lebih mahir dibandingkan orang yang tidak terbiasa mengolah vokalnya. Namun, pengalaman belajar yang diperoleh seseorang juga bisa mempengaruhi proses perkembangan. Perkembangan meliputi perubahan struktur maupun fungsi ( fisik maupun psikis ). Perubahan struktur umumnya merujuk kepada perubahan fisik atau wujud jasadnya, baik ukuran maupun bentuknya. Perubahan fungsi mengacu kepada perubahan psikis atau mental serta aktivitas yang ditimbulkan akibat dari perubahan fisik tersebut.
2.         Perubahan bersifat terpola, teratur, terorganisasi dan dapat diprediksi atau dapat diperkirakan, bahkan juga dapat diketahui. Misal, pada usia sekitar 11 – 12 bulan anak sudah bisa berjalan. (Bjorklund & Bjorkund, 1992; Santrock & Yussen, 1992 ).
3.         Perkembangan bersifat unik. Santrock & Yussen ( 1992:7 ) menyatakan “ Each of us develops in certain ways like all other individuals, like some other individuals, and like no other individuals ”. Yang artinya, masing – masing kita berkembang dalam cara – cara tertentu, seperti semua individu yang lain, seperti beberapa individu yang lain, dan seperti tidak ada individu yang lain. Selain kesamaan – kesamaan umum dalam pola – pola perkembangan yang dialami oleh setiap individu, variasi individual dalam perkembangan anak juga bisa terjadi karena suatu proses perubahan yang kompleks, dan melibatkan unsur – unsur yang saling terpengaruh satu sama lain. (Bjorklund & Bjorkund, 1992; Santrock & Yussen, 1992 ).
3.         Perubahan terjadi secara bertahap dalam suatu proses yang berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang relatif lama.
4.         Perubahan berlangsung sepanjang hayat. Perubahan ini juga tidak hanya meliputi proses pertumbuhan, pematangan dan penyempurnaan. Tetapi juga meliputi proses penurunan dan perusakan.
Beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikis yang berlangsung sepanjang hayat dan terjadi secara teratur dan terpola. Sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang terbatas pada pola fisik yang dialami oleh individu. Perkembangan tidak hanya mencakup evolusi, tetapi juga mencakup involusi atau penurunan dan perusakan ke arah kematian. Sedangkan pertumbuhan terbatas pada perubahan yang bersifat evolusi atau perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju.
            Denga demikian dapat kita simpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan berlangsung sepanjang hayat, perubahan – perubahannya tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga bersifat involusi ( penurunan dan perusakan menuju kematian ) sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan individu yang terbatas pada perubahan fisiknya dan berlangsung sampai pada masa tertentu, perubahan – perubahannya bersifat evolusi ( menuju ke arah yang lebih sempurna ).

II.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
            Manusia yang  merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk – makhluk lainnya, dimana Manusia memiliki potensi untuk berkembang dan meningkatkan kehidupannya baik secara fisik maupun psikis. Dari proses perkembangan yang terjadi terhadap peserta didik, tentu tidak luput dari faktor-faktor yang menyebabakan perkembangan tersebut. Ada dua faktor pokok  yang paling berpengaruh terhadap perkembangan individu, yaitu :
a)      Faktor hereditas yang bersifat alamiah dan diwariskan oleh orang tua. Pada faktor hereditas terdapat gen yang merupakan sifat bawaan yang nantinya akan ditularkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Pertama gen – gen dominant-resesif, yakni apabila gen dari suatu pasangan bersifat dominant dan yang satu bersifat resesif, maka yang dominant itulah yang nantinya akan tertanam dalam diri individu tersebut. Kedua pewarisan poligenik. Sebenarnya, dalam satu sel terdapat banyak gen yang akhirnya menghasilkan karakteristik yang berbeda – beda. Karena beberapa karakteristik psikologi merupakan hasil dari pasangan – pasangan tunggal, sedangkan kebanyakan ditentukan oleh interaksi dari banyak gen yang berbeda.
b)      Faktor lingkungan sebagai kondisi atau pengalaman – pengalaman interaksional yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan. Misal, di dalam keluarga, setiap anak mempunyai karakter dan pengalaman yang berbeda – beda. Tergantung dari perlakuan orang tua kepada setiap anak – anaknya, dan pergaulan dari masing – masing anak, pergaulan yang dimagsud disini adalah pergaulan lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menandakan bahwa faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik.

Selain kedua faktor diatas perkembangan anak juga digai lagi menjadi lima faktor, adapun faktor-faktor tersebut yaitu :
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial.
a. Keluarga, Sebagai lingkungan pertama yang ditemui oleh anak sangat berpengaruh dalam perkembangan sosialnya
b. Kematangan, Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan .menerima pendapat orang lain memerlukan kematangan intelektual dan emosional
c. Status sosial ekonomi, Masyarakat sering memandang anak bukan sebagai anak yang independent akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. Oleh karena itu secara tidak langsung dalam pergaulan anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku dalam keluarganya dan sering pula anak akan senantiasa menjaga status sosial dan ekonomi keluarganya., sehingga akan muncul kelompok elit yang eksklusif.
d. Pendidikan, Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah untuk lebih mengenal norma-norma kehidupan yang lebih luas dan benar.
e. Kapasitas mental, emosi dan inteligensi. Kemampuan berpikir, kemampuan mengendalikan emosi dan berbahasa yang baik sangat menentukan keberhasilan dalam bersosialisasi.

II.3 Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan tenologi yang sangat pesat di Indonesia membawa barbagai pengaruh atau dampak terhadap peserta didik. Pengeruh tersebut membawa suatu perubahan yang sangat besar terhadap perkembangan peserta didik baik itu pengaruh sikap,mental dan daya pikir anak. Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan olem perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun penjelasan dari kedua dampak tersebut yaitu :
                                            


1.      Dampak Positif
Dampak positif merupakan dampak yang sangat berguna untuk perkembangan peserta didik, karena akan menambah wawasan berpikir peserta didik yang mengarah kearah yang lebih baik. Adapun beberapa dampak positif yang di timbulkan dari perkembangan peserta didik yaitu :
a)      Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b)      Memudahkan peserta didik dalam memperoleh imformasi tentang dunia luas.
c)      Memperlancar komunikasi dengan semua orang.
d)     Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
e)      Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka karena dapat memanfaatkan kemajuan teknologi.

2.      Dampak Negatif
Pada satu sisi, perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Tidak diragukan lagi kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun  disisi lain, pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala  tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu dampak yang dibawa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya itu ilmu pengetahuan dan teknologi juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif ilmu pengetahuan dan teknologi  terhadap perkembangan peserta didik.Adapu dampak yang disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu :
a)      Kecenderungan peserta didik terhadap media elektronik, sehingga tidak suka membaca buku.
b)      Peserta didik menjadi konsumtif,yaitu sikaf yang hanya bisa menggunakan saja,tapi tidak bisa membuat.
c)      Kejahatan-kejahatan dalam dunia maya.
d)     Pola pikir peserta didik menjadi tidak bermoral kerena situs-situs yang salah dalam internet, seperti situs porno.
e)      Sikap agresif yang berlebihan yang disebabkan terlalu sering memainkan game atau permainan ekstrim dan agresif.

II. 4 Konstribusi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terahadap                               Pendidikan
            Satu diantara kebijakan pendidikan selain pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan relevansi guna meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan). Masalah rendahnya kualitas pendidikan masih dirasakan sebagai permasalahan yang serius mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya dengan mengatasi masalah belajar siswa yang pada umumnya adalah sulit mempelajari konsep yang abstrak, sulit membayangkan peristiwa yang telah lalu, sulit mengamati obyek yang terlalu kecil atau terlalu besar, sulit memperoleh pengalaman langsung, sulit memahami pelajaran yang diceramahkan, sulit memahami konsep yang rumit, terbatasnya waktu untuk belajar.Selain itu sikap pasif dan kurang minatnya peserta didik juga menjadi faktor rendahnya mutu pendidikan..
Berdasarkan hal tersebut diatas, nampaknya peningkatan mutu pendidikan perlu diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada pedidikan fromal maupun non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik. Selain itu perlu memberikan bekal penguasaan teknologi informasi dan komunikasi pada guru agar mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan multimedia secara baik, karena media pendidikan yang merupakan aspek nyata dari toknologi pendidikan pada umumnya memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
   2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
   3. Mengatasi sikap pasif peserta didik, karena media pendidikan dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
   4. Memberikan perangsang yang sama
   5. Mempersamakan pengalaman
   6. Menimbulkan persepsi yang sama.
Dengan menggunakan pendekatan teknologi pendidikan, nampaknya upaya peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud, Karena pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu strategi yang digunakan untuk menganalisis, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola usaha pemecahan masalah belajar yang dihadapi setiap individu, dengan memanfaatkan berbagai macam recources (manusia, prosedur, ide, alat dan organisasi).
Dalam teknologi pendidikan terdapat tiga prinsip dasar sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yakni berorientasi pada siswa, pemanfaatan sumber belajar, dan pendekatan sistem. Prinsip berorientasi pada siswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, dan evaluasi pembelajaran.
Dengan seperti ini, proses pembelajaran siswa lebih terarah, efektif dan efisien, karena dirancang atau  didesain melalui tahap tertentu mulai dari analisis sampai evaluasi. Selain lebih terarah juga lebih inovatif, pleksibel dan beragam, karena tidak hanya menggunakan satu sumber belajar saja (guru) tetapi  dari berbagai sumber belajar yang ada dan berbagai macam media pendidikn sehingga kapanpun dimanapun dan kepada siapapun siswa dapat belajar, memperoleh informasi dan keterampilan yang dibutuhkannya.
Adapun  beberapa kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap pendidikan ataupun peserta didik yaitu :
(1) memperbaiki posisi kopetitip;
(2) meningkatkan kualitas pendidikan;
(3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
(4) meningkatkan kepuasan siswa;
(5) meningkatkan pendapatan;
(6) memperluas basis siswa;
 (7)meningkatkan kualitas pelayanan, dan
(8)mengurangi biaya operasional.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
            Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai makna yang berbeda, pengertian pertumbuhan yang dimagsud adalah dimana perubahan yang hanya melingkupi pisik saja,sedangkan perkembangan mencakup antar perubahan pisik dan pisikisnya. Dalam proses perkembangan peserta didik lingkungan baik itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh yang yang besar terhadap perkembangan peserta didik terutama perubahan pada pola pikir dan pola hidup peserta didik. Pengaruh tersebut dubedakan menjadi dua ,yaitu pengaruh positif yang mengarah kearah yang lebih baik dan yang kedua pengaruh negative yang cenderung merugikan peserta didik itu sendiri dan terhadap lingkungannya.
            Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi juga mengambil peran yang penting dalam dunia pendidikan, terutama di bidang peningkatan kualitas dan mutu lembaga pendidikan itu sendiri, sehingga mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk peserta didik.
III.2 Saran
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memberikan berbagai pengaruh terhadap perkembangan peserta didik, baik itu yang berdampak negative dan yang berdampak positif. Sebagai calon pendidik kita harus mampu memahami perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kita mampu meberikan susuatu yang terbaik untuk peserta didik, baik itu pengarahaan, nasehat, dan pendidikan kepada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Danin, Sudrawan.2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:Alfabeta

Hartinah, Siti.2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung;refika Aditama

J, Elllys.2009. Kiat Meningkatkan Potensi Belajar Anak.Bandung: Pustaka Hidayah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar